Kau cintaku selamanya…
Kau kan berada di hatiku selama sisa hidupku… Sepanjang masa…
Di samudera doa dan harapan…
Berlayarlah denganku, cintaku…
Selamanya denganku…
Denganku…
Dialah cinta sejatiku…
Dialah kerlip bintang di langit malamku…
Dialah mentari senja nan permai di lautan damaiku …
Dialah warni pelangi di hening pagiku…
Dekatlah padaku, cintaku…
Selamanya denganku…
Denganku…
Kau kan berada di hatiku selama sisa hidupku… Sepanjang masa…
Di samudera doa dan harapan…
Berlayarlah denganku, cintaku…
Selamanya denganku…
Denganku…
Dialah cinta sejatiku…
Dialah kerlip bintang di langit malamku…
Dialah mentari senja nan permai di lautan damaiku …
Dialah warni pelangi di hening pagiku…
Dekatlah padaku, cintaku…
Selamanya denganku…
Denganku…
ditulis oleh Rey Prameshwara
Kalau dicantumkan kapan persisnya puisi ini dibuat, mungkin saja kecurigaanku terpatahkan.
BalasHapusAda yang berbeda dari puisi ini, sangat berbeda.
Puisi ini tidak "berasa Rey" ya, Mbak Yayag?
HapusAkan aku ceritakan nanti.