Hal yang paling menggairahkan tentang puisi adalah sekali kau benar-benar masuk ke dalamnya maka kau takkan pernah menemukan jalan keluar.
(Rey Prameshwara)

Selasa, 28 Agustus 2012

Padam

Mari! Mari! Mari!
Mari kita nyalakan api.
Selepas hujan dan badai,
Kita akan hangatkan diri.
Bawa serta keranjangmu.
Isinya daun dan kembang perdu.
Boleh dibuat sayur sebelum layu,
Dalam kuali gerabahmu di atas batu
Yang kita susun sebagai tungku.
 
Tiup! Tiup! Tiup!
Jangan biarkan baranya redup.
Tambahkan kayu agar cukup
Membuat nyala api mulai kuncup.
Duduklah kau di sini rapat-
Padaku biar kita jadi hangat.
Genggam jemariku erat-erat.
Lantas hati kita makin lekat.
 
Mengapa? Mengapa? Mengapa?
Api mulai marak jadi padam.
Tinggal arang yang hitam.
Hangat ini segera redam.
Hati jatuh kelam.
Ah! Apinya kau siram!


ditulis oleh Rey Prameshwara

Baca seutuhnya...>>>