Hal yang paling menggairahkan tentang puisi adalah sekali kau benar-benar masuk ke dalamnya maka kau takkan pernah menemukan jalan keluar.
(Rey Prameshwara)

Senin, 08 Oktober 2012

Sajak Hampa

Ini malam buram, hitam meredam
semua nyala bara yang berderak,
sedia menggeliat jadi api yang marak;
juga air di bejana, kelam berdiam
dalam kebekuan sunyi, tak bergerak.

Ini bukan waktu yang selalu ditunggu
untuk membuka untai tirai panggung
lakon drama, diiringi senandung kidung:
cinta. Tidak juga untuk membelenggu
semua canda-tawa-riang lepas pasung.

Ini kali mati. Sunyi sepi sendiri di sini.
Beribu harapan dan angan tertelan,
hilang wajah hilang rupa. Perlahan.
Lalu dunia yang di sini hilang penghuni,
semakin kabur, lenyap lantas dilupakan.

Ini malam hanya untuk satu sajak hampa.
Terselip di antara ribuan soneta anggun,
lelap dalam penantian hingga terbangun
saat kematian hadir meminta berjumpa:
Sajak hampa berima bersama maut mengalun.

Tapi mati tanpa kematian adalah maya.
Menarikan pena tak bertinta di atas
lembar-lembar kosong helai kertas.
Juga hidup tanpa kehidupan adalah maya.
Segala makna terhapus, pupus tak berbekas.


ditulis oleh Rey Prameshwara

1 komentar: