Hal yang paling menggairahkan tentang puisi adalah sekali kau benar-benar masuk ke dalamnya maka kau takkan pernah menemukan jalan keluar.
(Rey Prameshwara)

Kamis, 03 Mei 2012

Keranjang Musim

Enam puluh empat musim
ujungnya masih bersisa
pada batu
di balik perdu

Enam puluh empat musim

dimulai kala basah
di beranda
batu pertama

Enam puluh empat musim

disalami embun
salak dan sawo
juga pantun

Enam puluh empat musim

jadi berkeringat
dijilat matahari
di atas jidat

Enam puluh empat musim

belukar saja
tanpa kembang
di jelang senja

Enam puluh empat musim

akan tuntas
digulung malam
lusa nanti

Enam puluh empat musim

jatuh berlutut
menggedor gerbang
musim berikut

Enam puluh empat musim

tidak memanen madu
hanya memetik
pinang muda 


ditulis oleh Rey Prameshwara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar