Enam puluh empat musim
ujungnya masih bersisa
pada batu
di balik perdu
Enam puluh empat musim
dimulai kala basah
di beranda
batu pertama
Enam puluh empat musim
disalami embun
salak dan sawo
juga pantun
Enam puluh empat musim
jadi berkeringat
dijilat matahari
di atas jidat
Enam puluh empat musim
belukar saja
tanpa kembang
di jelang senja
Enam puluh empat musim
akan tuntas
digulung malam
lusa nanti
Enam puluh empat musim
jatuh berlutut
menggedor gerbang
musim berikut
Enam puluh empat musim
tidak memanen madu
hanya memetik
pinang muda
ujungnya masih bersisa
pada batu
di balik perdu
Enam puluh empat musim
dimulai kala basah
di beranda
batu pertama
Enam puluh empat musim
disalami embun
salak dan sawo
juga pantun
Enam puluh empat musim
jadi berkeringat
dijilat matahari
di atas jidat
Enam puluh empat musim
belukar saja
tanpa kembang
di jelang senja
Enam puluh empat musim
akan tuntas
digulung malam
lusa nanti
Enam puluh empat musim
jatuh berlutut
menggedor gerbang
musim berikut
Enam puluh empat musim
tidak memanen madu
hanya memetik
pinang muda
ditulis oleh Rey Prameshwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar