Hal yang paling menggairahkan tentang puisi adalah sekali kau benar-benar masuk ke dalamnya maka kau takkan pernah menemukan jalan keluar.
(Rey Prameshwara)

Senin, 07 Mei 2012

Dermaga Kecil

Terhempas perahuku diterjang ombak
Aku tak takut

Terpilin layarku oleh badai
Aku tak surut

Tetap perahuku mengembang layarnya
Ke satu tiang tambatan rajut
Tempat ku bersauh mengikat tali selamanya
Di dermaga kecil jiwaku terpaut

Alangkah jauh jalan ku lalui
Betapa luas samudera ku arungi

Tak sedepa aku mundur
Tak sedetik aku mengulur
Meski aku tersungkur
Ini jiwa tak kan kendur

Ku tahu akan tiba jua suatu pagi
Dalam dingin dan bekunya hati
Pias oleh desahan hangat mentari
Kan ku resap hembusan wangi

Ku tahu
Saat itulah aku tiba di dermaga kecil
Dermaga untukku sepi nan damai

Di sanalah ku tambatkan perahuku selamanya


ditulis oleh Rey Prameshwara

2 komentar:

  1. Kalau puisi rapi begini biasanya membosankan dibaca, tapi ternyata aroma laut bisa menjungkirbalikkan kebosanan itu.

    BalasHapus