II
Senja di atas bukit kali ini kumaki dengan mimpi!
Sudah berkali kuminta pada-Mu, bunuh saja rasaku!
Angkasa sudah membawa semua haruku tentang kisah
Laut sudah meminta semua airmataku akan ujung yang tiada
Aku siapa untuk rindu yang tak pernah memenuhiku?
Aku di mana ketika kematian begitu memamah-biak resahku?
Senja kali ini… Perkenankanlah aku lelah di ujung penantian
Biarkan semua tiada ketika kehadiran selalu tentang airmata
Senja mengikat banyak sekali pijak
Menggulung semua puncak-puncak haru
Menukar semua pongah pada bejana tak beriak
Hingga hanya menyisaku pada sebait larik rindu
Kutukar semua kisah lalu untuk satu lagi bara di dada
Menyematmu di bilik hati terhangat di antara kelindan asa
Memupukmu dengan segenap doa-doa pada ujung legenda
Memilikimu seperti menunggumu pada sekian lalunya masa merasa
Sayatan beku subuh yang menanti
Tak lagi menggerus keroposnya tulang
Mencairlah segala sunyi
Dialiri hangat yang pernah hilang
Sendang ini sarangku
Menganyam jalin-jalin masa-
Tak kupagari dengan kembang sepatu
Biar meluas saja pekarangan jiwa bertabur asa
ditulis oleh Yayag Yp & Rey Prameshwara
Ditutup dengan sangat bijak dan tenang.
BalasHapusSepertinya banyak yang bisa kupelajari dari puisi kita ini mas. Besok mesti kubaca ulang neh.
Sudah dibaca ulangkah, Mbak Yayag?
BalasHapusBagaimana hasilnya?
Mohon bimbingannya.