Gusiku bengkak
Terlalu banyak tuak?
Cawan sudah lama binasa!
Aromanya tidak lagi menggoda
Diriku kala malam hampir tiba
Gigiku retak
Nasi dalam kuali tinggal kerak
Yang tak bisa lagi kumamah
Seperti sisa harapan yang lemah
Melekat pada dinding jiwa yang goyah
Telingaku pekak
Tak lagi mampu mengelak?
Panggilan sudah diseru!
Ujung masa telah mengetuk pintu
Menjemput semua yang harus berlalu
Suaraku serak
Tercekik pecahan hati yang terserak
-Pecah- hanya tentang kolam setengah air
Ketika semua lahir lantas berakhir
Di ujung kata di pinggir bibir
Terlalu banyak tuak?
Cawan sudah lama binasa!
Aromanya tidak lagi menggoda
Diriku kala malam hampir tiba
Gigiku retak
Nasi dalam kuali tinggal kerak
Yang tak bisa lagi kumamah
Seperti sisa harapan yang lemah
Melekat pada dinding jiwa yang goyah
Telingaku pekak
Tak lagi mampu mengelak?
Panggilan sudah diseru!
Ujung masa telah mengetuk pintu
Menjemput semua yang harus berlalu
Suaraku serak
Tercekik pecahan hati yang terserak
-Pecah- hanya tentang kolam setengah air
Ketika semua lahir lantas berakhir
Di ujung kata di pinggir bibir
ditulis oleh Rey Prameshwara
Spontanitasnya itu lho, ckckckck...
BalasHapusIyakah? Hehehe...
HapusMakasih, Mbak Yayag.