bulan mungkin menguning ini malam
mungkin awan menguntai temaram
dan aku masih saja setia menyeret kaki
merayapi setapak malam dalam kelam
di setiap simpang aku menimbang
jalan yang mana di pagi jadi terang
disenyumi paras kembang ilalang biru
juga teduh di pelukan angsana rindang
pada tiap tanjakan kuteguk arak
di setiap kelokan kuserak jejak
perhentian hanya menunda masa
pada ujung jalan kutarik jarak
panjangnya jalan takkan kuukur
lamanya masa takkan kututur
karena ujungnya jalan aku tahu
di gerbangmu aku pasti tersungkur
ditulis oleh Rey Prameshwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar