Penghujung tahun yang masih saja tak berubah
Awet terjaga dalam bingkai musim penghujan
Dan dingin yang mengetuk-ngetuk kaca jendela
Masih memanggilku yang terjaga di pembaringan
Hujan selalu setia bercerita
Melalui bulir-bulir kenangan
Yang dihamburkannya di hutan,
Di taman, di sepanjan jalan,
Juga di dadaku yang renta
Biar kutadah semua cerita
Hingga meluapi rongga dada
Hingga meruah di bola mata
Mengalir jadi untai-untai do’a
Aku tak ingin menggebah kenangan
Biarlah ia datang padaku seperti laron yang selalu merindu cahaya
Ataukah aku didatangi seperti pantai yang padanya ombak selalu bersua
Sering juga kupanggil gerombolan ingatan
Sekadar menemaniku menyesap secangkir puisi
Sambil bercerita tentang lukisan di dinding
Yang diwarnai dengan mataku yang sepi
Penghujung tahun yang masih saja tak berubah
Masih semerbak wangi yang dulu tertitip di dadaku
ditulis oleh Rey Prameshwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar