sebentar-sebentar angin datang mengelus rambutnya
dia yang duduk menanti di bangku kayu
kotak merah jambu di pangkuannya
di kulitnya melekat kenangan biru
dari kabut sedesah lara disesapnya
pada angin ditebarnya hablur-hablur rindu
pada takdir dilarungnya penantian
penantian yang setia dicumbu waktu
seperti dia yang berjanji pada kesunyian
untuk menanti hujan yang haru
hujan yang akan tuntas membekukan
kotak merah jambu dipangkuannya
ditulis oleh Rey Prameshwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar