menatap saja
tidak ada kata
tak ada suara
sesekali angin datang
mengelus lalu hilang;
tetap bergeming
tidak berpaling
hari merangkak pelan
menyeret yang harus pulang
aku juga ditelan
hilang di padang ilalang
***
kumbang menari
di hitam mentari
di langit berpori
barangkali nanti petir
menjeritkan syair satir;
tapi akan tetap senyap
di sini semua lenyap
terik dan hujan terus berganti
ada yang datang ada yang hilang
aku pasti juga membatu nanti
dalam terpendam di padang ilalang
***
kembang liar memucat
dicambuk hujan lebat
dan deru angin tersesat
lembab dan tanah basah
menebar aroma gelisah;
di sini tetap hampa
bukan udara menerpa
musim mengasuh belukar
dan rumput yang menjulang
aku terus semakin samar
di rindang bayang ilalang
tidak ada kata
tak ada suara
sesekali angin datang
mengelus lalu hilang;
tetap bergeming
tidak berpaling
hari merangkak pelan
menyeret yang harus pulang
aku juga ditelan
hilang di padang ilalang
***
kumbang menari
di hitam mentari
di langit berpori
barangkali nanti petir
menjeritkan syair satir;
tapi akan tetap senyap
di sini semua lenyap
terik dan hujan terus berganti
ada yang datang ada yang hilang
aku pasti juga membatu nanti
dalam terpendam di padang ilalang
***
kembang liar memucat
dicambuk hujan lebat
dan deru angin tersesat
lembab dan tanah basah
menebar aroma gelisah;
di sini tetap hampa
bukan udara menerpa
musim mengasuh belukar
dan rumput yang menjulang
aku terus semakin samar
di rindang bayang ilalang
ditulis oleh Rey Prameshwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar