kami duduk berhadapan
di tanganku sepotong hati
di tangannya sebilah belati
ketika petir menyambar
ditikamnya aku dengan keras
hatiku tumpah di atas kertas
terangkai bait dari ceceran darahku
terjalin rima dari sengalan nafasku
besok kami akan duduk lagi
berhadapan -hanya saja nanti
aku yang menggenggam belati
ditulis oleh Rey Prameshwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar